Social Icons

Pages

Jumat, 21 Juni 2013

Premium Jadi Rp6.500 Solar Rp5.500/Liter


Jakarta, (Analisa). Pemerintah memastikan kenaikan harga BBM subsidi  dilakukan mulai pukul 00.00 WIB, Sabtu 22 Juni 2013. Harga bensin/premium menjadi Rp6.500/liter dan solar menjadi Rp5.500/liter.

Hal ini disampaikan Menteri ESDM Jero Wacik di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (21/6).

“Menteri ESDM, pengumuman No.07.PM/12/MPM/2013 tentang penyesuaian harga jual eceran BBM bersubsidi. Sesuai ketentuan pasal 4, pasal, 5, dan pasal 6, Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2013 tentang harga jual eceran dan konsumen jenis bahan minyak tertentu, penyesuaian harga BBM bersubsidi telah ditetapkan, satu bensin premium Ron 88 Rp6.500/liter, minyak solar Rp5.500/liter,” tutur Jero.

“Harga tersebut berlaku serentak di seluruh wilayah RI terhitung 22 Juni 2013 pukul 00.00 WIB,” ujar Jero.

Jumpa pers tersebut dihadiri berbagai menteri, seperti Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menristek Gusti M Hatta, Kapolri Timur Pradopo, Menteri Pertanian Suswono, Menkopolhukham Djoko Suyanto, Menteri Keuangan Chatib Basri, Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana.

Soal BLSM

Terpisah, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan, bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) dapat langsung dibagikan setelah kenaikan harga BBM diumumkan.

"Kalau diumumkan malam ini, itu (BLSM) langsung dibagikan. Supaya apa yang dijanjikan pemerintah, BLSM dan program terkait lainnya dapat diterima masyarakat," katanya di Kompleks Istana kepresidenan, Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, untuk tahap pertama terdapat 14 titik mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali.

Menurutnya, belum semua rumah tangga sasaran dapat diberikan langsung mengingat luas dan besarnya jumlah sasaran. Distribusi akan dilakukan bertahap, untuk itu ia meminta agar masyarakat tetap tenang.

"Bayangkan 15,5 juta. Tiap hari PT Pos mampu mencetak hanya sekitar 900 ribu. Jadi, tiap hari terus bertahap. Senin di titik mana, Selasa di titik mana, demikian seterusnya. Jadi, ini perlu ketenangan dari masyarakat," katanya.

Namun demikian, ia memastikan kartu BLSM dapat terdistribusi pada rumah tangga sasaran yang telah ditetapkan.

Seperti diberitakan, pemerintah akan menyalurkan BLSM kepada 15,5 juta rumah tangga sasaran sebesar Rp150. 000 per bulan selama empat bulan. BLSM tersebut rencananya akan langsung disalurkan dua bulanan.

Kebijakan ini diambil sebagai salah satu kompensasi atas kenaikan harga BBM bersubsidi. BLSM menjadi salah satu bantalan bagi masyarakat miskin menghadapi kenaikan harga barang akibat kenaikan harga BBM bersubsidi. (dtc/Ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar