Modal Nekat dan Siap Dimaki
Brian Arfi Faridh
Oleh : Wahyu
Jumat, 05 Februari 2010 06:49 WIB
.
"Wirausaha merupakan profesi yang
luar biasa. Makanya tidak semua orang bisa menjadi wirausaha sejati. Sebab, dia
harus siap bekerja keras, tidak gampang menyerah, harus memiliki mental juara
dan siap dihina-hina orang. Itu alasan juri memilih saya sebagai pemenang
karena sudah bolak-balik mengalami jatuh bangun dalam bisnis,” ujar Brian,
pengusaha muda kreatif di bidang IT, ketika menjawab pertanyaan pengunjung Expo
Wirausaha Mandiri di Jakarta Convention Center (JCC), pekan lalu.
Brian, mahasiswa Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya,
tampil dalam expo tersebut karena berhasil menjadi pemenang pertama bidang
usaha kreatif WMM 2009. Brian yang tahun lalu berhasil menembus omzet Rp 559
juta itu adalah salah satu dari 98 peserta expo. Seluruh peserta merupakan
alumni WMM. Hingga kini, WMM yang diadakan Bank Mandiri sudah berlangsung empat
kali.
Di stan Brian, pemilik PT DheZign
Online Solution, dipajang piala penghargaan WMM 2009. Piala itu diserahkan
langsung oleh Wapres Boediono, Jumat (22/1) lalu. Stan tersebut juga memajang
papan data yang menampilkan foto Brian dan keterangan mengenai perusahaannya.
Brian mengatakan, data yang ditampilkan banyak yang tidak akurat. Misalnya,
disebutkan tahun 2009 dia meraih untung. Padahal sesungguhnya, Brian rugi Rp 14
juta.
Mendengar itu, seorang ibu yang berada
di stan Brian, langsung berkomentar, "Lho, kok pemenang WMM bisnisnya
rugi? Apa nggaksalah, tuh?" Brian spontan menjawab, "Lho, Bu, yang
namanya pengusaha harus berani rugi. Tahun lalu, omzet kami naik dua kali
lipat. Tapi karena melakukan ekspansi, kami jadi rugi," tambah pria
kelahiran Surabaya,
31 Mei 1986.
Sumber pendapatan Brian berasal dari
bisnis IT dan toko online yang menjual perlengkapan busana muslim. Ke depan,
Brian merencanakan ekspansi dengan memperkuat divisi bisnis pengembangan web.
Itu sebabnya tahun lalu dia banyak merekrut SDM di bidang web programing.
"Nanti saya akan fokus ke pasar Jakarta
karena prospeknya lebih cerah dibanding Surabaya.
Saya sendiri sudah sekitar tiga bulan di Jakarta,
tapi anak istri masih di Surabaya,"
ujar suami Juanita Vyatri tersebut.
Menurut Brian, dia mulai
mengembangkan bisnis IT pada tahun 2006. Saat ini dia fokus melayani
orang yang mau menggunakan media online untuk kegiatan marketing. "Untuk
membangun toko online, minimal kami mengenakan biaya senilai Rp 20 juta. Kami
siapkan pula program garansi 100 persen uang kembali, bila konsumen tidak
puas," tambah Brian yang juga siap membantu pengusaha pemula memiliki toko
online secara free.
Jualan di kampus
Sejak umur 18 tahun Brian sudah berani
berjualan parfum di lapak kampus ITS. Dia tidak peduli teman-temannya di kampus
meledek kegiatannya itu. Brian juga pernah berjualan jus di pinggir jalan.
"Kalau dagangan tidak untung, saya langsung ganti dengan dagangan lainnya.
Sedih sih kalau gagal karena saya orang yang tidak suka kalah. Tapi, bagaimana
pun saya harus bangkit," ujar bapak tiga anak ini.
Dilihat dari kepribadiannya, Brian
sosok yang tidak suka dengan pekerjaan yang rutin. Makanya, meski sudah
bolak-balik bisnisnya bangkrut, Brian tidak pernah terpikir selesai kuliah akan
bekerja di kantor. Mungkin karena itu pula dia aktif menggali ide-ide usaha
baru.
Tak hanya itu, Brian juga orang yang
berani mewujudkan setiap gagasannya. Termasuk keberanian memilih menikah pada
usia muda, yakni 18 tahun. "Kalau mau usaha tidak perlu mikir modal. Yang
penting tekad yang kuat. Gila dan nekat," ujar Brian saat mengemukakan
prinsipnya membangun bisnis.
Prinsip itu pula yang digunakannya
saat mengembangkan bisnis online busana muslim maupun bisnis pengembangan web.
Untuk membangun bisnis web development, Brian hanya mengandalkan istrinya
sebagai programer dan modal satu komputer, satu printer, dan koneksi internet.
"Setelah itu, ya sudah, dipasarkan. Simpel. Modal lain, harus siap
dimaki-maki konsumen, kerja keras dan harus memiliki mental juara,"ujar
Brian.
Target akhir tahun 2010, setelah
urusan bisnisnya beres, dia akan membawa istri dan anaknya tinggal di Jakarta.
"Saat ini, dunia onlinedi Indonesia
sedang tumbuh. Tapi, pasar yang menjanjikan ada di Jakarta. Saya sudah menyiapkan tenaga-tenaga
ahlinya untuk merebut pasar tersebut,"ujar Brian semangat. (Herry
Sinamarata)
http://www.wartakota.co.id/read/inspirasiusaha/20842